Langsung ke konten utama

Halucination

Halo broh :) cerita ini mungkin sedikit panjang sorry kalo kepanjangan ya. Lagi kga ada ide jdi jadi begini ceritanya. Btw, selamat membaca !

   Dahulu, aku dan suamiku serta anakku Terry adalah sebuah keluarga bahagia. Berbagai suka dan duka kami lewati dengan sabar. Namun itu semua berubah ketika suamiku meninggal akibat dibunuh oleh pencuri. Aku dan Terry benar benar terpukul. Tidak bisa menerima kenyataan, aku menjadi sering berhalusinasi dan agak tidak waras.


   Sejak saat itu, aku lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Namun penghasilanku sangatlah kecil.  Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang terjadi. Timbullah krisis ekonomi di negara ku. Untuk membeli makanan saja sangat susah. Aku menghela nafas.


  "Mommy, apakah kau mempunyai waktu untuk membacakan dongeng sebelum tidur?" pinta Terry


   " Ya nak, bentar yah mama ambil buku cerita dulu."

  
   Aku duduk ditepian tempat tidur anakku dan mulai mendongeng. Aku berhenti setelah Terry mulai terlihat mengantuk. Dengan suara yang pelan, aku keluar dari kamarnya dengan hati hati agar tidak membangunkannya. Aku kembali ke kamarku dengan mata yang layu karna belum tidur. Aku segera terbaring di atas kasurku.


   Tiba tiba aku mendengar ada bunyi aneh dari luar rumah. Seketika rasa kantuk ku hilang dan aku terjaga. Ku mengendap ngendap menuju dapur dan mengambil pisau, Mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Aku mengintip dari balik jendela. Sesosok pria tinggi besar tengah mencoba untuk masuk ke rumah. Ia membuka pintu.


   Sepertinya aku mengenal pria itu. Dia adalah orang yang membunuh suamiku! Aku langsung menghujamkan pisauku ke dadanya dan mencabik cabik dagingnya. Ia kesakitan dan menjerit. Setelah beberapa lama ia mati di tanganku. Aku tidak pernah menyangka membunuh orang sangat memnyenangkan! Ini untuk balas dendam suamiku. Setelah menghabisi nyawanya, aku terlelap.


   Keesokan harinya, aku baru menyadari bahwa pria yang kemarin ku bunuh itu hanyalah halusinasiku semata. Yang sebenarnya kubunuh adalah anakku Terry! Betapa bodohnya diriku. Air mata membasahi pipiku. Atau mungkin lebih baik aku dan Terry mati supaya kami sekeluarga bisa bersatu lagi? Aku mengambil pisau yang kemarin ku pakai dan menusukkannya sendiri ke jantungku. Darah mengucur deras seakan tiada hentinya. . Betapa indahnya kematian! ~~~ Mungkin kalian harus mencobanya juga.
-Tamat-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAQUIA : WHEN THE PROMISED FLOWER BLOOMS SUB INDO DOWNLOAD

Halo Pixiers, lagi masa pandemi gini, enaknya nyantai di rumah sambil nonton film keren nan menyentuh hati, setuju nggak pixiers? ;) nah, bagi yang pecinta anime movies jepang, ada satu film bagusss banget dan keren parah. Namanya yaitu... siap siap ya, soalnya panjang nih. Namanya adalah... Maquia: When the Promised Flower Blooms (さよならの朝に約束の花をかざろう ) / Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana o Kazarō atau biasa disingkat sayoasa. Sayoasa ini adalah film yang masih terbilang cukup baru, dibesut pada tahun 2018, ditulis oleh Mari Okada. Film ini mengangkat tema yang cukup unik lho! Bila kita terbiasa disajikan film percintaan ala ala Romeo Juliet, Madman Entertainment berani keluar dari zona nyaman dan mengangkat tema kasih sayang seorang ibu. Tapi bukan berarti film ini kurang nendang ya, karena nyatanya film ini sukses merenggut air mata beribu ribu orang yang menontonnya. Sinopsis Di film ini, kita akan dihadapkan dengan seorang gadis bernama Maquia dari kaum Iorph yang punya ciri khas me...

A Hope

I present "A Hope":  I wanted to see the world with you Taste weird flavored ice cream together Laugh at the same movie we've watched 3 times Have child together Serve you a cup of Americano before you go to work Built our warm home slowly Pillow fight with you until we ran out of energy Hug your body and cuddle all-day Kiss your lips and tease each other I want to always be by your side Now I gotta wake up from this utopia and face the dystopia -22 August, 2018

you are my autumn

-a documentation by arata you laugh, instinctively as the tree shadow fell on you "if i got 90 in math you should at least treat me with something sweet" your chalant voice soar the sky as if you were good at numbers smirks pass my lips afternoon sunray glide our skin you-with your trademark confident face awaits my answer "okay, something sweet, like your favorite autumn candy bar?" your face even lighten up more and for a simple second, the heat fuzzy days became a delightful day as if, we both are the happiest person right now "okay, roger that." you dance with the wind and grass swirling through the sunset you were... angelic you became the definition of autumn for me i felt something in my chest grow some abnormalities that i can't describe some happiness and tingling churn oh dear, if only i deserve to be happy i want to love autumn  -in a dark gloomy bedroom, 13th August 2020